Menjadi
konsisten itu sangat sulit. Ya benar Konsisten itu sulit. Khususnya buat anak
yang bernama Torres. Bodohnya dia di umurnya ke 21 tahun yang baru menyadari salah
satu kelemahan terbesarnya adalah kerap tidak bisa konsisten dalam berbagai
situasi. Bukan hanya tidak bisa konsisten untuk mempertahankan hal – hal yang
baik. “Konsisten dalam hal – hal ang buruk pun rasanya juga sulit”. Setelah
dia ingat – ingat sejak dia SD sampai Kuliah hal mendasar yang sering
menghambatnya ternyata adalah belum bisa mempertahankan Kekonsistenan. Sedang –
sedang saja / dalam posisi pertengahan itulah Posisinya didalam kelas.
ibaratnya dalam sepakbola ialah club - club medioker yang sulit juara tapi
tidak juga terdegradasi ( such as Fiorentina, Sevilla, and Everton). Bukan
tidak pernah dia berada diatas, tapi sekali lagi dia tidak bisa bertahan lama
dan selalu ditendang ketengah lagi. Banyak kendala dan hambatan yang tidak
terlalu penting yang selalu menghambatnya. Mulai dari lingkungan sekitar dan
pergaulan. Dan kesalahan dia adalah dia tahu itu adalah sebuah penggangu tapi
dia tetap saja menghampirinya. >>To be Continue ........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar